Beberapa dekade kebelakang, annual report (AR) sering kali hanya dipandang sebagai kewajiban administratif bagi perusahaan, bahkat tak jarang hanya dianggap sekadar kumpulan data keuangan dan informasi operasional yang disusun untuk memenuhi persyaratan regulasi.
Namun, dewasa ini di mana transparansi dan komunikasi menjadi aspek yang semakin penting, AR dianggap lebih dari sekadar dokumen wajib untuk memenuhi regulasi semata. Dengan strategi yang tepat, AR dapat menjadi alat komunikasi yang powerful dan efektif, serta dapat menciptakan nilai tambah bagi investor dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Oleh karenanya, AR bukan lagi dianggap hanya sekedar laporan finansial semata, ia juga merupakan salah satu bentuk komunikasi resmi dari perusahaan kepada pemangku kepentingan, termasuk investor, karyawan, pelanggan, dan publik. Melalui AR, perusahaan dapat menyampaikan pencapaian, tantangan, visi masa depan, dan strategi yang akan diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Investor, sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, mencari lebih dari sekedar angka-angka dalam AR. Mereka ingin memahami narasi di balik data, yakni cerita tentang bagaimana perusahaan beradaptasi dengan perubahan pasar, mengelola risiko, dan memanfaatkan peluang untuk pertumbuhan. Oleh karena itu, AR yang disusun dengan baik dapat menjadi alat penting untuk membangun kepercayaan, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan, dan membedakan perusahaan dari pesaingnya.
Dalam menyusun Annual Report, perusahaan perlu merujuk pada peraturan yang berlaku, misalnya dalam konteks di Indonesia ada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29/POJK.04/2016 tentang AR Emiten atau Perusahaan Publik. Khusus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terdapat Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara. Kepatuhan terhadap peraturan tersebut tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap transparansi dan keterbukaan informasi.
Tips Membuat Annual Report yang Menarik dan Informatif
Untuk membuat Annual Report yang menarik dan bermanfaat bagi investor, selain perlu untuk merujuk pada peraturan yang berlaku, perusahaan juga perlu untuk lebih dari sekedar mengikuti pedoman penyusunan laporan yang ada dengan melakukan beberapa tips berikut ini agar AR yang disajikan tampak lebih menarik. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Gunakan Bahasa yang Jelas dan Mudah Dipahami: Hindari jargon teknis dan istilah yang membingungkan. Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana agar informasi mudah dipahami oleh semua pembaca, termasuk yang bukan berlatar belakang keuangan.
- Susun Narasi yang Kuat: Ceritakan kisah perusahaan dalam setahun terakhir dengan cara yang menarik. Sajikan pencapaian dan tantangan sebagai bagian dari narasi yang koheren, yang menjelaskan perjalanan perusahaan dan bagaimana manajemen mengatasi berbagai hambatan.
- Perkuat dengan Data Visual: Data yang disajikan dalam bentuk grafik, infografis, dan visualisasi lainnya akan lebih mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca. Visualisasi data membantu memperjelas tren dan kinerja perusahaan secara lebih intuitif dibandingkan tabel angka yang kompleks.
- Soroti Inisiatif Keberlanjutan dan ESG: Dengan meningkatnya perhatian terhadap isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), AR yang menyoroti inisiatif keberlanjutan akan memberikan nilai tambah bagi investor yang peduli terhadap aspek-aspek ini. Jelaskan bagaimana perusahaan berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.
- Transparansi dalam Pelaporan Risiko: Investor menghargai transparansi dalam pelaporan risiko. Jelaskan risiko utama yang dihadapi perusahaan, bagaimana risiko tersebut dikelola, dan strategi mitigasi yang diadopsi. Ini akan membantu investor memahami potensi tantangan yang mungkin mempengaruhi kinerja perusahaan di masa depan.
Menggunakan Annual Report sebagai Alat Pemasaran Strategis
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif, AR yang strategis adalah investasi yang layak untuk diperhitungkan. AR juga dapat berfungsi sebagai alat pemasaran strategis, membantu perusahaan membangun brand image dan menarik minat investor baru. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
- Branding dan Desain Visual yang Konsisten: Pastikan desain AR selaras dengan branding perusahaan. Gunakan warna, font, dan elemen desain yang mencerminkan identitas perusahaan. Desain yang konsisten dan profesional akan memberikan kesan bahwa perusahaan memperhatikan detail dan serius dalam upaya komunikasinya.
- Distribusi Digital dan Interaktif: Manfaatkan teknologi digital untuk mendistribusikan AR. AR dalam format PDF interaktif atau bahkan sebagai website mikro khusus dapat meningkatkan engagement dengan pembaca. Format digital juga memungkinkan integrasi video, animasi, dan elemen interaktif lainnya yang membuat laporan lebih dinamis dan menarik.
- Promosi Melalui Media Sosial dan Web: Setelah AR selesai, promosikan melalui berbagai saluran komunikasi perusahaan, termasuk media sosial, situs web, dan newsletter. Buat highlight atau ringkasan yang menarik untuk mengarahkan audiens ke laporan lengkap. Ini tidak hanya meningkatkan visibilitas laporan, tetapi juga memperluas jangkauan komunikasi perusahaan.
Mengukur Dampaknya terhadap Kepercayaan Investor
Setelah menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk membuat AR yang strategis, penting untuk mengukur dampaknya terhadap persepsi dan kepercayaan investor. Beberapa metrik yang bisa digunakan meliputi:
- Umpan Balik dari Investor: Kumpulkan umpan balik dari investor mengenai kualitas dan kejelasan informasi dalam AR. Apakah mereka merasa lebih percaya diri terhadap prospek perusahaan setelah membaca laporan?
- Analisis Kunjungan dan Engagement: Jika AR tersedia secara digital, gunakan alat analitik untuk melacak seberapa sering laporan diunduh, dibaca, atau dibagikan. Analisis ini dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana laporan tersebut mencapai target audiens.
- Perubahan dalam Sentimen Pasar: Amati apakah ada perubahan dalam sentimen pasar atau persepsi publik terhadap perusahaan setelah peluncuran AR. Hal ini dapat dilihat dari analisis media atau pergerakan harga saham perusahaan.