Annual Report Award (ARA) merupakan elemen signifikan dalam menyempurnakan Laporan Tahunan, seraya tetap menghormati peran aspek-aspek lain yang turut berkontribusi terhadap kualitas pelaporan perusahaan. Keikutsertaan dalam ARA menjadi tolok ukur penting yang mendorong perusahaan untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan penerapan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Dengan begitu, keikutsertaan entitas dalam ARA memiliki nilai strategis yang signifikan bagi perusahaan.
Ajang ini tidak hanya menunjukkan komitmen perusahaan terhadap transparansi tetapi juga berkontribusi pada peningkatan citra perusahaan di mata publik. Dengan mengikuti ARA, perusahaan menunjukkan keseriusannya dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik melalui penyajian laporan yang jelas, lengkap, dan informatif.
Selain itu, ARA juga menyediakan platform untuk menilai sejauh mana Laporan Tahunan berperan sebagai medium komunikasi strategis dalam menyampaikan informasi kepada para pemangku kepentingan. Melalui partisipasi di ARA, perusahaan memperkukuh kredibilitas, membangun reputasi positif, serta meningkatkan daya saing di pasar.
Berdasarkan ketentuan penerapan GCG dan kriteria ARA, terdapat berbagai persiapan yang perlu dilakukan untuk mengikuti ajang tersebut. Sebagai contoh, jika perusahaan berencana mengikuti ARA, maka sangat penting untuk memahami dan memenuhi setiap kriteria yang telah ditetapkan. Salah satu aspek utama adalah menyajikan lebih banyak informasi secara sukarela (voluntary disclosure) dengan transparansi. Selain itu, inovasi dan kreativitas dalam penyajian informasi juga menjadi faktor penting yang dapat meningkatkan daya saing Laporan Tahunan perusahaan.
ARA merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan kepada perusahaan dengan Laporan Tahunan berkualitas tinggi, baik dari segi penyajian informasi maupun aspek transparansi. Ajang ini telah diselenggarakan sejak tahun 2002 sebagai hasil kerja sama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia (BI), Direktorat Jenderal Pajak, Bursa Efek Indonesia (BEI), Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Selain menunjukkan komitmen terhadap transparansi, keberhasilan meraih penghargaan dalam ARA juga memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan, seperti peningkatan reputasi melalui publikasi yang positif. Bagi perusahaan terbuka (Tbk), hal ini dapat menjadi salah satu langkah strategis (corporate action) yang berpotensi meningkatkan sentimen positif terhadap saham perusahaan.
Perusahaan yang berhasil menjadi juara ARA akan memperoleh berbagai penghargaan dan manfaat, antara lain:
- Sertifikat yang ditandatangani Menteri Keuangan untuk semua pemenang.
- Pembebasan pemeriksaan pajak bagi pemenang peringkat 1-3.
- Pemotongan biaya pencatatan (listing fee) sebagai emiten di BEI untuk pemenang peringkat 1–3.
- Publikasi pemenang di media massa.
- Pengurangan biaya keanggotaan awal Initial Fee Corporate Member IAI untuk semua pemenang.
- Undangan untuk mengikuti Directorship Certification Program bagi pemenang peringkat 1–3.
- Penghargaan khusus dari Bank Indonesia bagi pemenang dari sektor perbankan.
- Kumpulan peraturan terkait tata kelola perusahaan.
- Diskon biaya jasa pemeringkatan perusahaan bagi peserta ARA.
- Pengurangan biaya jasa riset ekuitas bagi emiten peserta ARA.
Namun, perlu diingat bahwa partisipasi dalam ajang perlombaan Laporan Tahunan tidak semata-mata bertujuan untuk meraih penghargaan. Lebih dari itu, keikutsertaan ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung implementasi GCG. Laporan Tahunan yang disusun dengan standar kualitas tinggi tidak hanya berkontribusi pada peningkatan nilai perusahaan, tetapi juga mencerminkan akuntabilitas serta tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan.
Dengan demikian, keikutsertaan dalam ARA merupakan langkah strategis bagi perusahaan untuk membangun kepercayaan, meningkatkan citra perusahaan, serta menunjukkan komitmen terhadap penyampaian informasi yang transparan dan berkualitas.
Penulis : Dwi Purwanto – Governance Analyst Pratama Institute