Meskipun organisasi nirlaba tidak diwajibkan menyusun Laporan Tahunan (Annual Report) seperti perusahaan publik, banyak yang menyadari pentingnya laporan ini. Annual Report menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menyoroti pencapaian organisasi kepada donatur yang telah berkontribusi maupun calon donatur. Selain itu, laporan ini berfungsi memperluas jaringan kemitraan, menarik perhatian pihak strategis, dan meningkatkan pengakuan terhadap organisasi di kalangan masyarakat serta pemangku kepentingan (stakeholders).
Penulisan Annual Report yang baik tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan kesan profesionalisme dan kredibilitas organisasi. Dengan demikian, laporan ini dapat memperkuat hubungan dengan donatur sekaligus membuka peluang baru untuk mendukung tercapainya misi organisasi.
Namun, karena penyusunan Annual Report tidak diatur secara khusus dalam peraturan, banyak organisasi nirlaba menghadapi kesulitan menentukan informasi yang perlu disajikan dan yang dapat diabaikan. Tanpa panduan yang baku, laporan sering kali kurang informatif atau relevan bagi pembaca.
Oleh karena itu, diperlukan panduan praktis untuk membantu organisasi menyusun laporan yang mencerminkan pencapaian sekaligus menginspirasi dan membangun kepercayaan dari para donatur serta stakeholders. Berikut ini adalah beberapa kunci sukses yang perlu diperhatikan dalam menyusun Annual Report untuk organisasi nirlaba.
Dalam menyusun Annual Report, fokuslah pada pencapaian organisasi dibandingkan sekadar mencantumkan kegiatan. Donatur dan publik ingin mengetahui hasil nyata yang dicapai, alasan kegiatan dilakukan, serta dampaknya. Oleh karena itu, setiap aktivitas harus dikaitkan dengan misi organisasi agar relevansi dan pentingnya kegiatan terlihat jelas.
Selain itu, Hindari memasukkan hal-hal administratif, seperti pembaruan perangkat lunak akuntansi atau peningkatan koneksi internet, karena tidak relevan dengan misi organisasi. Laporan sebaiknya menyajikan pencapaian yang berkaitan langsung dengan tujuan organisasi untuk tetap menarik dan inspiratif bagi pembaca.
Meskipun penggalangan dana merupakan bagian penting dari operasional organisasi, pencapaian dalam hal ini tidak perlu menjadi sorotan utama laporan. Donatur lebih tertarik mengetahui bagaimana dana yang terkumpul digunakan untuk mendukung misi organisasi. Informasi terkait penggalangan dana sebaiknya dimasukkan dalam bagian keuangan yang berada di akhir laporan.
Penggunaan foto yang relevan sangat disarankan karena mampu menyampaikan pesan lebih kuat dibandingkan teks. Foto-foto tersebut dapat menggambarkan aktivitas dan pencapaian organisasi. Selain itu, keterangan foto yang baik dapat memberikan informasi tambahan yang menarik hati pembaca.
Untuk memperkuat laporan, sertakan kisah nyata individu yang telah menerima manfaat langsung dari program organisasi. Jelaskan pencapaian organisasi secara keseluruhan dengan data statistik seperti profil penerima manfaat, dan soroti bagaimana program tersebut membawa perubahan positif dalam kehidupan mereka. Tambahkan pula cerita dari relawan untuk menggambarkan kontribusinya dalam menciptakan dampak yang berarti, sehingga laporan menjadi lebih menarik dan informatif bagi pembaca.
Laporan keuangan juga perlu disajikan secara sederhana dengan ringkasan singkat yang menjelaskan sumber dan penggunaan dana. Pendekatan ini penting karena banyak donatur mungkin tidak memahami atau tidak memiliki waktu untuk membaca laporan secara mendalam. Selain itu, organisasi nirlaba perlu menyeimbangkan isi Annual Report antara pembahasan pencapaian kinerja dan penyajian daftar donatur. Jika daftar donatur mendominasi laporan, sebaiknya alokasi ruang lebih difokuskan pada teks dan foto yang relevan. Sementara itu, donatur kecil dapat diapresiasi melalui media lain, seperti buletin bulanan.
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah penulisan nama donator tidak boleh salah karena dapat merusak hubungan dan mengurangi peluang mendapatkan sumbangan di masa mendatang. Jika ragu, pastikan nama donatur diverifikasi terlebih dahulu. Perhatikan pula akurasi penulisan nama instansi pemerintah atau yayasan pemberi hibah, dan gunakan nama formal, bukan singkatan atau sebutan informal yang umum digunakan dalam percakapan.
Terakhir, pastikan memberikan informasi yang jelas kepada donatur mengenai cara mereka dapat berkontribusi atau memberikan dukungan. Jelaskan berbagai opsi yang tersedia, seperti sumbangan dana, partisipasi waktu, atau donasi melalui transfer bank maupun donasi langsung. Dengan pendekatan yang terstruktur, informatif, dan inspiratif, laporan tahunan (Annual Report) dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun kepercayaan, memperkuat hubungan dengan donatur, serta membuka peluang baru dalam mendukung misi organisasi.
Penulis : Dwi Purwanto – Governance Analyst at Pratama Institute for Fiscal & Governance Studies