Indonesia saat ini sedang bersiap untuk mengadopsi standar pengungkapan terkait perubahan iklim. Sebelum standar baru ini diterapkan secara efektif, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), pemimpin Task Force on Comprehensive Corporate Reporting (CCR) Indonesia, menyadari pentingnya menyelaraskan indikator pengungkapan utama standar ini dengan peraturan dan karakteristik bisnis di Indonesia.
Dalam hal ini, masukan dari berbagai konstituen mungkin diperlukan, khususnya mengenai mekanisme yang memungkinkan entitas dengan berbagai kemampuan dan tingkat persiapan untuk menerapkan standar baru ini. Oleh karena itu, tujuan utama makalah ini adalah untuk mengembangkan indikator pengungkapan terkait perubahan iklim yang berbobot dan dapat diterapkan.
Kami menggunakan metode Delphi untuk mencapai tujuan tersebut dengan melibatkan beberapa ahli yang mewakili berbagai kelompok pengguna yang mempengaruhi perumusan standar akuntansi di Indonesia. Metode Delphi adalah alat pengambilan keputusan yang membangun proses komunikasi yang efektif, memfasilitasi pemecahan masalah yang kompleks.
Studi ini menyelesaikan 44 indikator pengungkapan terkait perubahan iklim berdasarkan hasil dua putaran Delphi. Secara keseluruhan, 48% (21/44) indikator pengungkapan terkait perubahan iklim diidentifikasi sangat dapat diterapkan.
Di antara indikator-indikator yang memiliki relevansi tinggi tersebut, terdapat 10% (21/2) indikator Tata Kelola, 24% (21/5) Strategi, 42% (21/9) Manajemen Risiko, dan 24% (21/5) indikator Metrik dan Target. Selain itu, sekitar 20% (9/44) indikator pengungkapan terkait perubahan iklim mendapat persetujuan 100% dari para ahli.
Seiring dengan berbagai implikasi penting, kami berpendapat bahwa hasil ini memberikan informasi tambahan yang berguna bagi pembuat standar nasional untuk standar pengungkapan terkait perubahan iklim yang efisien dan tidak terlalu memberatkan entitas.
DOI: https://doi.org/10.3390/su151410915
https://www.mdpi.com/2071-1050/15/14/10915
Peneliti
Dr. Prianto Budi Saptono S., Ak., CA., MBA
Department of Fiscal Administration, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Gustofan Mahmud, S.Pd., M.Sc
Accounting Research Department, Pratama Institute for Fiscal and Governance Studies, Jakarta 12530, Indonesia
Accounting Department, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya, Jakarta 13620, Indonesia
Intan Pratiwi, S.E.
Accounting Research Department, Pratama Institute for Fiscal and Governance Studies, Jakarta 12530, Indonesia
Dwi Purwanto, S.E.
Accounting Research Department, Pratama Institute for Fiscal and Governance Studies, Jakarta 12530, Indonesia
Ismail Khozen, S.I.A., M.A.
Accounting Research Department, Pratama Institute for Fiscal and Governance Studies, Jakarta 12530, Indonesia
Muhamad Akbar Aditama, S.I.A.
Accounting Research Department, Pratama Institute for Fiscal and Governance Studies, Jakarta 12530, Indonesia
Siti Khodijah, S.I.A.
Accounting Research Department, Pratama Institute for Fiscal and Governance Studies, Jakarta 12530, Indonesia
Department of Fiscal Administration, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Dra. Maria Eurelia Wayan, M.Ak.
Department of Business Administration, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Dr. Rina Yuliastuty Asmara MM., Ak., CA, CSRS, CIBA, CERA
Accounting Department, Mercu Buana University, Jakarta 11650, Indonesia
Ferry Jie, PhD, FCILT, FCES
School of Business and Law, Edith Cowan University, Joondalup, WA 6027, Australia