Dwi Purwanto
Governance Specialist di Pratama Institute for Fiscal Policy & Governance Studies
Di era ketika masyarakat dunia yang semakin aware dengan Good Corporate Governance (GCG), Laporan Tahunan (annual report) telah menjadi satu standar transparansi (transparency) dan akuntabilitas (accountability) perusahaan yang semakin diminati. Pemangku kepentingan banyak mengandalkan keputusan berdasarkan transparansi dan akuntabilitas yang disajikan oleh perusahaan dalam Laporan Tahunan.
Penyusunan Annual Report merupakan kewajiban bagi perusahaan dalam rangka mengomunikasikan kinerja dan prospeknya kepada pemangku kepentingan, khususnya pemegang saham. Namun dalam perkembangannya, penyajian informasi tidak lagi sebatas memenuhi kewajiban pengungkapan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan.
Melalui laporan tahunan, perusahaan mengungkapkan berbagai inisiatif manajemen dalam menerapkan praktik terbaik dalam penerapan GCG, seperti: sistem pengendalian internal, manajemen risiko, whistleblowing system (WBS), dan corporate social responsibility (CSR). Laporan Tahunan menjadi media yang sangat penting bagi perusahaan dalam mengomunikasikan kepada para pemangku kepentingan bahwa perusahaan telah dikelola dengan baik (well-governed corporation) dan dikelola sesuai harapan stakeholder dan shareholder (beyond good company).
Saat ini, banyak perusahaan di Indonesia yang semakin sadar pentingnya penyusunan Laporan Tahunan. Semakin banyak perusahaan yang mngalokasikan sumber daya yang diplot secara khusus untuk menyiapkan dan menyusun Laporan Tahunan. Pelopor dalam pembuatan laporan tahunan secara standar telah ditunjukkan oleh emiten atau perusahaan publik, perbankan, dan badan usaha milik negara (BUMN). Laporan Tahunan disusun secara sungguh-sungguh sebagai tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
Untuk mendorong upaya terbaik perusahaan dalam menyusun laporan tahunan, telah diselenggarakan sebuah kompetisi bergengsi yang dikenal sebagai Annual Report Award (ARA). Kompetisi ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian BUMN, Direktorat Jenderal Pajak-Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG), dan Ikatan Akuntan Indonesia.
Kegiatan ARA bertujuan untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip corporate governance bagi perusahaan di Indonesia melalui keterbukaan informasi dan praktik-praktik governansi. Di ajang ARA ini dilakukan penilaian terhadap Laporan Tahunan yang dibuat perusahaan dan diberikan rekomendasi perbaikan bagi perusahaan yang berpastisipasi. Penilaian dilakukan berdasarkan data publik untuk mengukur keterbukaan informasi laporan tahunan yang sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku dan disajikan secara relevan dan wajar.
Ajang yang sudah digelar sebanyak 18 kali ini diikuti oleh BUMN, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Perusahaan Swasta/Private, baik yang listed (sudah terdaftar di Bursa) ataupun non-listed (belum terdaftar). ARA terdiri dari 9 kategori yang meliputi: 1) Go Publik Keuangan; 2) Go Publik Non Keuangan; 3) Non Go Publik Keuangan; 4) Non Go Publik Non Keuangan; 5) BUMN Keuangan; 6) BUMN Non Keuangan; 7) BUMD Keuangan; 8) Non BUMN/Non BUMD Keuangan; dan 9) Non BUMN/Non BUMD Keuangan.
Kualitas informasi dalam laporan tahunan semakin meningkat sejak ARA pertama kali diadakan pada 2002. Pada pagelaran ARA 2022, panitia mengambil tema “Integrated Mindset toward Sustainability for Long-term Value Creation”. Ada beberapa perubahan dalam kriteria penilaian ARA 2022. Kriteria ARA 2022 menggunakan kriteria yang telah selaras dengan SE OJK 16/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan, termasuk lampiran SE OJK 16/2021 tentang Pedoman teknis Penyusunan Laporan Keberlanjutan, dan mengakomodir Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia (PUGKI) 2021, serta ASEAN CG Scorecard.
Proses penjurian ARA 2022 terdiri dari 2 tahap, yaitu penilaian desk evaluation tahap 1 dan penilaian desk evaluation tahap 2a dan 2b, sesuai kriteria yang telah ditetapkan dan dipublikasikan di website KNKG. Selanjutnya Dewan juri melakukan wawancara untuk mendapatkan high level view dari pimpinan perusahaan mengenai praktik governansi korporat yang diterapkan oleh perusahaan, serta mengonfirmasikan hasil penilaian desk evaluation atas isi laporan tahunan.
Meskipun bukan mandatory, perusahaan yang telah menyusun atau memiliki Laporan Tahunan sebaiknya berpartisipasi di ajang ARA. Hal ini penting karena laporan tahunan merupakan salah satu alat media informasi perusahaan yang paling efektif. Selain itu, keikutsertaan dalam ARA turut membuktikan bahwa suatu perusahaan berkomitmen mengedepankan transparansi.
Hal yang perlu diperhatikan jika suatu perusahaan ingin mengikuti kompetisi ARA adalah perusahaan menyiapkan secara saksama setiap kriteria yang dipersyaratkan dalam kompetisi ARA. Misalnya, perusahaan harus mengungkapkan informasi yang bersifat sukarela dan transparan. Inovasi dan kreativitas juga diperlukan untuk menyajikan informasi voluntary sebagai bagian yang sangat diharapkan dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Pada prinsipnya, ARA merupakan penghargaan bagi perusahaan yang menyajikan laporan tahunan dengan kualitas informasi terbaik. Dengan berpartisipasi di ajang ARA terlebih jika bisa menjadi juara, ada efek lain yang didapat perusahaan, yakni good publication. Dengan menjadi juara ARA, perusahaan akan dikenal dengan komitmennya terhadap keterbukaan informasi yang baik. Bagi perusahaan publik, ini merupakan salah satu aksi korporasi yang diharapkan dapat menambah nilai saham.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa keikutsertaan dalam ARA bukan semata-mata untuk menjadi juara, tetapi ada hal-hal substantif yang lebih penting dari itu. Hal penting tersebut yaitu sebagai salah satu bentuk komitmen dan dukungan perusahaan terhadap pelaksanaan implementasi GCG.
Sehubungan dengan penyusunan Laporan Tahunan (Annual Report) perusahaan, kami di Pratama Institute menawarkan pendampingan bagi perusahaan Bapak/Ibu dengan memperhatikan implementasi prinsip GCG dan kriteria ARA dalam penyusunannya. Untuk info lebih lanjut, Bapak/Ibu dapat menghubungi kami di pratamainstitute@pratamaindomitra.co.id