Pratama-Kreston Tax Research Center
No Result
View All Result
Jumat, 19 September 2025
  • Login
  • Konsultasi
  • ESG
  • Insight
    • Buletin
    • In-depth
    • Working Paper
  • Analisis
    • Artikel
    • Opini
    • Infografik
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Liputan Media
  • Jasa Kami
    • Annual Report
    • Sustainability Report
    • Assurance Sustainability Report
    • Kajian Kebijakan Fiskal
    • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
    • Penyusunan Naskah Akademik
    • Analisis Ekonomi Makro
    • Survei
      • Survei Objek Pajak Daerah
      • Survey Efektivitas Penyuluhan Pajak Daerah
      • Survei Kepuasan Masyarakat
    • Konsultasi Pajak Komprehensif
  • Tentang Kami
    • Kontak Kami
  • INDONESIA
    Pratama-Kreston Tax Research Center
    • Konsultasi
    • ESG
    • Insight
      • Buletin
      • In-depth
      • Working Paper
    • Analisis
      • Artikel
      • Opini
      • Infografik
    • Publikasi
      • Buku
      • Jurnal
      • Liputan Media
    • Jasa Kami
      • Annual Report
      • Sustainability Report
      • Assurance Sustainability Report
      • Kajian Kebijakan Fiskal
      • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
      • Penyusunan Naskah Akademik
      • Analisis Ekonomi Makro
      • Survei
        • Survei Objek Pajak Daerah
        • Survey Efektivitas Penyuluhan Pajak Daerah
        • Survei Kepuasan Masyarakat
      • Konsultasi Pajak Komprehensif
    • Tentang Kami
      • Kontak Kami
    • INDONESIA
      Pratama-Kreston Tax Research Institute
      No Result
      View All Result

      Peran Korporasi Dalam Memitigasi Perubahan Iklim

      Lambang Wiji ImantorobyLambang Wiji Imantoro
      5 September 2024
      in Artikel
      Reading Time: 3 mins read
      128 8
      A A
      0
      Ilustrasi perubahan iklim

      Ilustrasi perubahan iklim

      155
      SHARES
      1.9k
      VIEWS
      Share on FacebookShare on Twitter

      Perubahan iklim adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Dewasa ini terjadi anomali cuaca yang tak jarang membuat kita semakin sadar betapa nyatanya krisis iklim ini. Tak hanya individu  sektor korporasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam upaya memitigasinya.

      Sebenarnya, Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi panduan dan kerangka kerja yang penting bagi banyak perusahaan untuk menavigasi kompleksitas dampak bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat. Dalam konteks ini, perusahaan tidak hanya dituntut untuk mencapai keuntungan finansial, tetapi juga untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan bumi ini.

      Salah satu masalah nyata yang mendorong terjadinya anomaly iklim ini adalah persebaran karbon dioksida (CO2) yang sulit dikendalikan. Penting kiranya bagi perusahaan untuk berpartisipasi aktif dalam mengurangi jejak karbon melalui komitmen pada pengurangan emisi dan penggunaan energi terbarukan.

      Tantangan Perubahan Iklim 

      Perubahan iklim, yang ditandai dengan meningkatnya suhu global, perubahan pola cuaca ekstrem, dan naiknya permukaan air laut, menimbulkan risiko besar bagi kehidupan di bumi. Perusahaan, terutama yang beroperasi di sektor energi, transportasi, dan manufaktur, berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, yang menjadi penyebab utama pemanasan global. Oleh karena itu, mereka memegang tanggung jawab besar dalam mengurangi dampak negatif dari operasional mereka.

      Komitmen perusahaan terhadap ESG sebenarnya adalah langkah awal yang krusial. ESG memberikan kerangka kerja bagi perusahaan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan melaporkan dampak lingkungan dari kegiatan mereka. Dengan mengintegrasikan prinsip ESG, perusahaan dapat membuat kebijakan yang lebih berkelanjutan, atau mengurangi jejak karbon mereka dengan cara seperti mengurangi konsumsi energi fosil, meningkatkan efisiensi energi, dan beralih ke sumber energi terbarukan.

      Selanjutnya, perusahaan dapat mengurangi jejak karbon mereka melalui berbagai inisiatif yang difokuskan pada efisiensi energi dan pengurangan emisi. Salah satu langkah paling efektif adalah dengan mengadopsi teknologi rendah karbon dalam proses produksi. Misalnya, perusahaan manufaktur dapat mengurangi emisi dengan menggunakan mesin yang lebih efisien, meminimalkan limbah, dan mengoptimalkan rantai pasokan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.

      Selain itu, transisi ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau biomassa menjadi salah satu strategi kunci dalam mengurangi emisi karbon. Banyak perusahaan besar telah berkomitmen untuk menggunakan 100% energi terbarukan dalam operasional mereka. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga mengurangi biaya operasional jangka panjang dan meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen dan investor.

      Pentingnya Transparansi, Inovasi dan Investasi Teknologi Hijau  

      Selain mengurangi jejak karbon, inovasi juga merupakan elemen kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Perusahaan dapat berinvestasi dalam teknologi hijau yang memungkinkan operasional yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Contohnya, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) yang memungkinkan penyerapan CO2 dari proses industri dan pembangkit listrik sebelum dilepaskan ke atmosfer, sehingga mengurangi total emisi karbon.

      Investasi dalam kendaraan listrik dan sistem transportasi ramah lingkungan juga menjadi langkah penting bagi perusahaan di sektor logistik dan transportasi. Menggantikan armada kendaraan berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi secara signifikan, selain mendukung ekosistem energi bersih yang lebih luas.

      Transparansi dalam pelaporan ESG sangat penting untuk membangun kepercayaan di antara investor, konsumen, dan masyarakat umum. Perusahaan yang secara terbuka melaporkan upaya mereka dalam mengurangi jejak karbon menunjukkan komitmen nyata terhadap keberlanjutan. Pelaporan ESG memungkinkan perusahaan untuk memaparkan target emisi, kemajuan yang telah dicapai, serta tantangan yang dihadapi.

      Dengan meningkatkan transparansi, perusahaan juga dapat memotivasi industri lain untuk mengikuti jejak mereka. Pelaporan yang jujur dan akurat mengenai kinerja lingkungan perusahaan menjadi tolok ukur bagi investor dalam mengevaluasi risiko dan peluang investasi mereka. Investor semakin mengutamakan perusahaan yang memiliki strategi keberlanjutan yang jelas, sehingga perusahaan yang berkomitmen terhadap ESG cenderung lebih menarik bagi mereka.

      Kolaborasi dan Kemitraan

      Mengatasi perubahan iklim membutuhkan kolaborasi yang lebih luas dan tidak boleh terbatas dalam lingkup korporasi. Kemitraan antara sektor publik dan swasta, termasuk pemerintah, organisasi nirlaba, dan komunitas lokal, sangat penting untuk menciptakan dampak yang lebih besar. Perusahaan dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon, atau bergabung dengan inisiatif global seperti Carbon Disclosure Project (CDP) dan Science-Based Targets initiative (SBTi) yang mendorong aksi iklim.

      Kemitraan ini juga memungkinkan perusahaan untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya, mempercepat adopsi teknologi hijau, dan mendorong inovasi dalam solusi keberlanjutan. Melalui kolaborasi, perusahaan dapat memperluas dampak positif mereka dan berkontribusi lebih signifikan dalam mencapai target iklim global.

      Perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam mitigasi perubahan iklim, dan komitmen terhadap ESG dapat menjadi panduan yang efektif dalam mengurangi jejak karbon mereka. Dengan mengadopsi teknologi rendah karbon, beralih ke energi terbarukan, dan berinvestasi dalam inovasi hijau, perusahaan dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.

      Transparansi dalam pelaporan ESG dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan juga akan memperkuat upaya ini, membangun kepercayaan, dan mendorong tindakan nyata menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dengan demikian, peran korporasi bukan hanya sebatas mencari profit, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada kesejahteraan bumi kita.

      author avatar
      Lambang Wiji Imantoro
      See Full Bio
      Tags: ESGKarbokorborasiPerubahan Iklim
      Share62Tweet39Send
      Previous Post

      Tips Menghadapi Pemeriksaan Pajak

      Next Post

      Kasus Saaih Halilintar dan Pentingnya Memiliki NPWP

      Lambang Wiji Imantoro

      Lambang Wiji Imantoro

      Related Posts

      Artikel

      Sengketa Pajak dalam Transfer Pricing

      18 September 2025
      Reformasi Pajak Mengakhiri Strategi Berburu di Kebun Binatang
      Artikel

      Mengakhiri Strategi ‘Berburu di Kebun Binatang’ di Sistem Pajak

      16 September 2025
      Artikel

      In Accordance dan With Reference dalam GRI Standards

      12 September 2025
      #image_title
      Analisis

      Benarkah Gaji ASN dan DPR Bebas Potongan Pajak?

      12 September 2025
      Pajak dan Kontrak Sosial
      Artikel

      Kebijakan Pajak dan Kontrak Sosial

      10 September 2025
      Artikel

      Dampak ESG terhadap Nilai Perusahaan dan Implikasinya bagi Indonesia

      8 September 2025
      Next Post
      Ilustrasi Pajak

      Kasus Saaih Halilintar dan Pentingnya Memiliki NPWP

      pajak atas fringe benefit atau natura dan atau kenikmatan

      Pajak atas Fringe Benefit Pegawai

      Ilustrasi Annual Report

      Tips Menyusun Annual Report

      Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      Instansi Anda memerlukan jasa berupa kajian kebijakan fiskal, pajak dan retribusi daerah, penyusunan naskah akademik, ataupun jasa survei?

      Atau, Perusahaan Anda membutuhkan pendampingan dalam menyusun Laporan Tahunan (Annual Report) atau Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)?

      Konsultasikan kepada ahlinya!

      MULAI KONSULTASI

      Popular News

      • Jika Suami Tidak Berpenghasilan, Berapa Besarnya PTKP Istri?

        1480 shares
        Share 592 Tweet 370
      • Batas Waktu Pengkreditan Bukti Potong PPh Pasal 23

        1009 shares
        Share 404 Tweet 252
      • Apakah Jasa Angkutan Umum Berplat Kuning Dikenai PPN?

        959 shares
        Share 384 Tweet 240
      • Apakah Pembelian Domain Website dikenakan PPh Pasal 23?

        820 shares
        Share 328 Tweet 205
      • Iuran BPJS dikenakan PPh Pasal 21?

        777 shares
        Share 311 Tweet 194
      Copyright © 2025 PT Pratama Indomitra Konsultan

      Pratama Institute

      Logo Pratama Indomitra
      • Antam Office Tower B Lt 8 Jl. TB Simatupang No. 1 Jakarta Selatan Indonesia 12530
      • Phone : (021) 2963 4945
      • [email protected]
      • pratamaindomitra.co.id

      Welcome Back!

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In

      Add New Playlist

      No Result
      View All Result
      • Konsultasi
      • ESG
      • Insight
        • Buletin
        • In-depth
        • Working Paper
      • Analisis
        • Artikel
        • Opini
        • Infografik
      • Publikasi
        • Buku
        • Jurnal
        • Liputan Media
      • Jasa Kami
        • Annual Report
        • Sustainability Report
        • Assurance Sustainability Report
        • Kajian Kebijakan Fiskal
        • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
        • Penyusunan Naskah Akademik
        • Analisis Ekonomi Makro
        • Survei
        • Konsultasi Pajak Komprehensif
      • Tentang Kami
        • Kontak Kami

      © 2025 Pratama Institute - All Rights Reserved.