Pratama-Kreston Tax Research Center
No Result
View All Result
Kamis, 8 Mei 2025
  • Login
  • Konsultasi
  • Insight
    • Buletin
    • In-depth
  • Analisis
    • Artikel
    • Opini
    • Infografik
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Liputan Media
  • Jasa Kami
    • Annual Report
    • Sustainability Report
    • Assurance Sustainability Report
    • Kajian Kebijakan Fiskal
    • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
    • Penyusunan Naskah Akademik
    • Analisis Ekonomi Makro
    • Survei
      • Survei Objek Pajak Daerah
      • Survey Efektivitas Penyuluhan Pajak Daerah
      • Survei Kepuasan Masyarakat
    • Konsultasi Pajak Komprehensif
  • Tentang Kami
    • Kontak Kami
  • INDONESIA
Pratama-Kreston Tax Research Center
  • Konsultasi
  • Insight
    • Buletin
    • In-depth
  • Analisis
    • Artikel
    • Opini
    • Infografik
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Liputan Media
  • Jasa Kami
    • Annual Report
    • Sustainability Report
    • Assurance Sustainability Report
    • Kajian Kebijakan Fiskal
    • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
    • Penyusunan Naskah Akademik
    • Analisis Ekonomi Makro
    • Survei
      • Survei Objek Pajak Daerah
      • Survey Efektivitas Penyuluhan Pajak Daerah
      • Survei Kepuasan Masyarakat
    • Konsultasi Pajak Komprehensif
  • Tentang Kami
    • Kontak Kami
  • INDONESIA
Pratama-Kreston Tax Research Institute
No Result
View All Result

Biaya CSR, deductible atau non-deductible?

Deductible / Non-deductible?

160
SHARES
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

PERTANYAAN

Selamat pagi, izin bertanya, perusahaan kami mengeluarkan biaya CSR berupa sumbangan buku untuk sekolah di sekitar pabrik kami. Apakah biaya CSR tersebut dapat menjadi deductible expense?

  • Yudie (Medan)
Picture of Dhanika Purnasari

Dhanika Purnasari

Assistant Tax Manager, Tax Consulting Division
PERNYATAAN PENYANGKALAN
Seluruh data dan informasi yang disediakan di dalam Konsultasi tri.pratamaindomitra.co.id bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pendidikan saja. Dengan demikian, data dan informasi yang disediakan tidak dapat dianggap sebagai suatu nasihat dari konsultan pajak.
Baca Disclaimer
DISCLAIMER

Ringkasan Jawaban:

Biaya CSR berupa sumbangan buku untuk sekolah dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto sepanjang sumbangan tersebut disampaikan melalui lembaga pendidikan dan tidak terdapat hubungan istimewa antara pihak pemberi dan penerima sumbangan. Pemberiannya juga harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam PP 93/2010 dan PMK-76/2011.

Pembahasan Lengkap:

Terima kasih Bpk. Yudie atas pertanyaannya. Jawaban atas pertanyaan bapak diuraikan secara lengkap di bawah ini.

Corporate Social Responsibility atau yang biasa disingkat CSR ini memiliki arti Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diatur dalam UU Perseroan Terbatas (UU No. 40/2007 s.t.d.t.d. UU No.11/2020). Tanggung jawab sosial diberikan sebagai perwujudan dampak positif oleh perusahaan dalam mengelola bisnisnya kepada lingkungan sekitar (Baker, 2007). Salah satu bentuk  tanggung jawab sosial dapat ditunjukkan dengan pemberian sumbangan fasilitas umum, sumbangan fasilitas pendidikan, dan sumbangan lainnya.

Dari sudut hukum positif, pemerintah Indonesia telah memberikan insentif biaya sumbangan yang tercakup di dalam program CSR sebagai pengurang biaya (allowable deductions) sehingga PPh dapat diefisienkan. Ketentuan tersebut tertuang di Pasal 6 ayat (1) UU PPh dan peraturan pelaksana lainnya (Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 93/2010 (“PP 93/2010”); Peraturan Menkeu No. 76/PMK.03/2011 (“PMK 76/2011”)).

Salah satu biaya CSR yang dibolehkan sebagai biaya pengurang penghasilan kena pajak (deductible expense) adalah sumbangan fasilitas pendidikan (Pasal 6 ayat (1) huruf l UU PPh), dengan rincian sbb.:

  • Biaya tersebut merupakan sumbangan berupa fasilitas pendidikan yang disampaikan melalui lembaga pendidikan. [Pasal 1 huruf c PP 93/2010]
  • Biaya tersebut dapat diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang. [Pasal 5 ayat (1) PP 93/2010]
  • Biaya tersebut bagi pemberi sumbangan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun pajak sumbangan tersebut diserahkan. [Pasal 7 ayat (1) PMK 76/2011

Agar dapat menjadi biaya pengurang (deductible expense), Bapak perlu mencermati ketentuan-ketentuan di PP 93/2010 dan PMK 76/2011, sbb.:

  1. mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan SPT PPh Tahun Pajak sebelumnya;
  2. pemberian sumbangan dan/atau biaya tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan diberikan;
  3. didukung oleh bukti yang andal;
  4. lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biaya memiliki NPWP, kecuali badan yang dikecualikan sebagai subjek pajak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang PPh;
  5. besarnya biaya CSR yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk 1 (satu) tahun dibatasi tidak melebihi 5% (lima persen) dari penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya;
  6. tidak diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa;
  7. bukti penerimaan sumbangan dan/atau biaya wajib dilampirkan oleh Wajib Pajak pemberi sumbangan pada SPT PPh Tahun Pajak dengan menggunakan formulir penerimaan sumbangan sesuai contoh format di Lampiran II PMK 76/2011.

Demikian jawaban kami. Semoga membantu.

Penulis: Dhanika Purnasari & Muhammad Septiadi (Magang di Divisi Consulting)

Tags: Biaya CSRDeductible ExpensePajak PenghasilanPPhPPh Badan
Share64Tweet40Send

DISCLAIMER

Seluruh data dan informasi yang disediakan di dalam Konsultasi pratamainstitute.com bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pendidikan saja. Dengan demikian, data dan informasi yang disediakan tidak dapat dianggap sebagai suatu nasihat dari konsultan pajak.

Previous Post

Manajemen Keberlanjutan dalam Laporan Keberlanjutan Perusahaan

Next Post

Pengamat: RI Harus Pastikan kebijakan Pajak Selaras dengan Ketentuan Internasional

Related Posts

ESG
Konsultasi

Bagaimana Menyusun Sustainability Report Dengan Standar GRI?

8 jam ago
Jasa konstruksi
Konsultasi

Apakah Jasa Instalasi dan Bangunan dari Perseorangan Selalu Dikenakan PPh Pasal 23?

2 bulan ago
Majalah online
Konsultasi

Aspek PPh dan PPN atas Transaksi Berlangganan Majalah Online dari Luar Negeri

2 bulan ago
Global Minimum Tax
Konsultasi

Bagaimana Penerapan GMT di Indonesia?

2 bulan ago
Akun CTAS
Konsultasi

Apakah Karyawan Level Staf Bisa Menjadi PIC Akun CTAS?

3 bulan ago
Hadiah
Konsultasi

Apakah Biaya Pembelian Hadiah Promosi Dapat Dibebankan dalam Perhitungan PPh Badan?

4 bulan ago

BACA JUGA

Ilustrasi nongkrong

Menakar Kebijakan Pajak di Tengah Tren Nongkrong Modern

8 Mei 2025
ESG

Bagaimana Menyusun Sustainability Report Dengan Standar GRI?

8 Mei 2025

Memahami Penyusunan Transfer Pricing Document Sesuai PMK 172/2023

8 Mei 2025

ESG: Jejak Menuju Dunia yang Lebih Berkelanjutan

Seni Mengelola Transaksi Afiliasi

Menambal Jurang Fiskal : UHNWI vs Buruh

Standar Baru Jaminan Laporan Keberlanjutan ISSA 5000

Menata Ulang Kebijakan Fiskal Emas untuk Bullion Bank

Mengejar Penerimaan Pajak di Tengah Stagnasi Perekonomian

Dilema Penerapan Pemutihan PKB

Membaca Pembalikan Tren Penerimaan Pajak di Maret 2025

Perilaku Fraud: Apa Akar Masalahnya?

CTAS dan Penurunan Realisasi Penerimaan Pajak

PMK 24/2025 dan Penguatan Efisiensi BMKG Melalui PNBP

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Picture of Dhanika Purnasari

Dhanika Purnasari

Assistant Tax Manager, Tax Consulting Division

Instansi Anda memerlukan jasa berupa kajian kebijakan fiskal, pajak dan retribusi daerah, penyusunan naskah akademik, ataupun jasa survei?

Atau, Perusahaan Anda membutuhkan pendampingan dalam menyusun Laporan Tahunan (Annual Report) atau Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)?

Konsultasikan kepada ahlinya!

MULAI KONSULTASI

Popular News

  • Jika Suami Tidak Berpenghasilan, Berapa Besarnya PTKP Istri?

    1459 shares
    Share 584 Tweet 365
  • Batas Waktu Pengkreditan Bukti Potong PPh Pasal 23

    916 shares
    Share 366 Tweet 229
  • Apakah Jasa Angkutan Umum Berplat Kuning Dikenai PPN?

    898 shares
    Share 359 Tweet 225
  • Apakah Pembelian Domain Website dikenakan PPh Pasal 23?

    741 shares
    Share 296 Tweet 185
  • Iuran BPJS dikenakan PPh Pasal 21?

    712 shares
    Share 285 Tweet 178
Next Post

Pengamat: RI Harus Pastikan kebijakan Pajak Selaras dengan Ketentuan Internasional

Copyright © 2025 PT Pratama Indomitra Konsultan

Pratama Institute

Logo Pratama Indomitra
  • Antam Office Tower B Lt 8 Jl. TB Simatupang No. 1 Jakarta Selatan Indonesia 12530
  • Phone : (021) 2963 4945
  • pratamainstitute@pratamaindomitra.co.id
  • pratamaindomitra.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Konsultasi
  • Insight
    • Buletin
    • In-depth
  • Analisis
    • Artikel
    • Opini
    • Infografik
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Liputan Media
  • Jasa Kami
    • Annual Report
    • Sustainability Report
    • Assurance Sustainability Report
    • Kajian Kebijakan Fiskal
    • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
    • Penyusunan Naskah Akademik
    • Analisis Ekonomi Makro
    • Survei
    • Konsultasi Pajak Komprehensif
  • Tentang Kami
    • Kontak Kami

© 2025 Pratama Institute - All Rights Reserved.