Jakarta, Pratama Institute — Peneliti kebijakan fiskal Pratama Institute, Ismail Khozen, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan ilmu dan kebijakan berbasis riset. Pada Selasa malam (27/05/2025), ia berkesempatan berdiskusi sebagai narasumber riset dengan dua mahasiswa dari Universitas Indonesia yang tengah menyusun tugas akhir mereka.
Mahasiswa pertama, Dzakwan, meneliti dinamika penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di wilayah DKI Jakarta untuk rentang waktu 2019–2023. Diskusi mendalami berbagai faktor yang memengaruhi tren penerimaan, mulai dari aspek regulasi, sistem administrasi perpajakan daerah, hingga dampak pandemi terhadap kepatuhan wajib pajak.
Mahasiswa kedua, Yovinka, mengangkat topik yang semakin relevan dalam wacana fiskal nasional: rencana penerapan cukai atas Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) di Indonesia. Ia membandingkan rencana kebijakan tersebut dengan praktik yang telah lebih dahulu dijalankan di Thailand dan Filipina. Khozen memberikan sejumlah catatan penting terkait desain kebijakan cukai yang efektif, khususnya dampak sosial-ekonomi.
“Diskusi berlangsung cukup larut malam, tapi saya justru sangat menikmati. Ini bagian kecil dari kontribusi saya untuk mendorong kebijakan fiskal yang lebih kuat secara akademik dan lebih membumi secara sosial,” ujar Khozen.
Ia juga menegaskan pentingnya riset kebijakan yang baik dari sisi metodologi agar mampu menangkap dinamika di lapangan. Menurutnya, kebijakan fiskal yang baik lahir dari ruang akademik yang terbuka terhadap realitas dan keberagaman perspektif masyarakat.
“Saya termasuk yang percaya bahwa kebijakan yang baik tumbuh dari riset yang kokoh dan berpijak pada realitas di masyarakat. Mahasiswa-mahasiswa seperti Dzakwan dan Yovinka membawa semangat itu, dan saya senang bisa sedikit ambil bagian dalam proses mereka,” tambahnya.
Diskusi seperti ini menjadi refleksi penting bahwa jembatan antara akademisi dan pembuat kebijakan harus terus diperkuat, terutama di tengah dinamika tantangan fiskal dan sosial yang makin kompleks. Khozen berharap riset yang dilakukan kedua mahasiswa tersebut bisa selesai dengan baik dan memberikan kontribusi berarti dalam pengambilan kebijakan publik di Indonesia.